Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Hal tersebut disebabkan pembangunan bidang pendidikan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia, yang menjadi salah satu syarat utama mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Pembangunan bidang pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, yaitu manusia Indonesia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, mandiri, maju, cerdas, kreatif, terampil, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani rohani.Pendidikan di Indonesia saat ini dituntut untuk membentuk siswa berpikir secara logis, kritis, kreatif inovatif, memecahkan masalah serta berkomunikasi melalui berbagai media. Seirama dengan harapan tersebut, perlu adanya upaya agar siswa memiliki kecakapan hidup sehingga mereka dapat bersaing dalam era globalisasi.
Untuk menghadapi era globalisasi, pendidikan bukan hanya menekankan pada aspek kecerdasan, melainkan aspek kreativitas juga harus dikembangkan. Dengan memiliki pribadi yang kreatif diharapkan mampu dalam menghadapi era globalisasi. Oleh karena itu, kurikulum serta sistem pengajaran yang mendukung berkembangya kreativitas mutlak diberikan. Jangan sampai sistem serta kurikulum yang ada justru menjadi penghambat atau yang lebih ekstrim lagi membunuh kreativitas.
Untuk itu sekolah sebagai salah satu penyelenggara pendidikan yang mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan kreativitas siswa perlu hadir melalui program-program inovasi pembelajaran, salah satunya yang dapat dilakukan adalah program pembelajaran Project Based Learning(PJBL). Program ini merupakan salah satu program pembelajaran untuk mengembangkan kreatifitas siswa melalui pembelajaran yang berbasis proyek dalam satu tema sebagai inti pembelajaran
Program Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang dimaksud disini adalah merupakan suatu program pembelajaean di sekolah yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan kreativitas siswa. Program ini menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (kegiatan) dalam satu tema sebagai inti pembelajaran artinya setiap tema menghasilkan satu proyek satu produk yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu dengan satu kali pertemuan setiap minggu. Sebelum melaksanakan PjBL terlebih dahulu merancang alokasi waktu jam pelajaran untuk setiap temanya, setelah itu menyusun tema sesuai dengan kebutuhan sekolah dan mata pelajaran, Menyusun SOP, berdasarkan SOP guru melaksanakan PJBL dan disetiap tahapan pelaksanaan PjBL dilakukan monitoring dan evaluasi. Dalam rangkaian pelaksanaan PjBL dikenal istilah Three in One PjBL yaitu 1) Satu tema, satu proyek dan satu assembly, 2) Setiap tema dihasilkan satu proyek tiap kelompok, 3) Setiap tema diakhiri dengan kegiatan assembly.
Dalam pelaksanaan PjBL memiliki beberapa tahapan yaitu:
- Tahap Presenting
Pada pertemuan pertama dilakukan presenting. Pada tahap ini siswa diberikan issue terkait dan mendukung tema berupa video, gambar, foto, kunjungan obyek tekait tema, dan lain-lain. Kemudian siswa melakukan pengamatan dan identifikasi terkait issue yang diamati maupun dialami.

2. Tahap Analisying
Pada tahap ini Siswa melakukan analisis kelemahan dari hasil identifikasi issue yang telah diamati atau dialami siswa. Analisis kritis tersebut dipakai sebagai acuan dalam menentukan rencana proyek melalui tanya jawab terkait tayangan yang ditampilkan.

3. Tahap Planning
Sebelum melakukan planning terlebih dahulu siswa dibagi beberapa kelompok secara heterogen. Setelah itu berdasarkan hasil analisis issue, siswa secara kelompok merancang proyek yang excellent (luar biasa) yang meliputi rancangan (sketsa), kebutuhan, dan time line penyelesaian proyek . Alokasi waktu yang digunakan pada tahap ini adalah satu atau dua kali pertemuan.

4. Tahap Executing
Pada tahap ini siswa melaksanakan proyek dengan mengacu pada rancangan (Plan) dengan arahan dan bimbingan guru sebagai fasilitator untuk melatih keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan proyek ini cukup lama yaitu 4 – 8 pertemuan tergantung tingkat kesulitan dan waktu yang telah disepakati secara bersama. Pada saat proses pelaksanaan proyek, siswa tidak diperkenankan membawa pulang ke rumah proyek yang dikerjakan jadi proses penyelesaian proyek dilaksanakan di sekolah.

5. Tahap Reporting
Pada tahap terakhir atau reporting siswa mempresentasikan hasil proyeknya kepada teman dan orang tua siswa berupa performance atau pameran produk.

Melalui Program pembelajaran Project Based Learning (PJBL) siswa dapat meningkatkan ide dan kreativitasnya bukan hanya sekedar produk yang dihasilkan tetapi yang terpenting bagaimana siswa tersebut memilik 4 keterampilan abad 21 yaitu berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi dan komunikasi sehingga siswa diharapkan dapat menghadapi tantangan abad 21 yaitu :
- Mereka harus melek digital
- Mereka harus memiliki kemampuan berpikir penemuan (kreatif dan inovatif)
- Mereka harus memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dan rasional
- Mereka harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif
- Mereka harus memiliki produktivitas yang tinggi
Dan program pembelajaran yang berbasis proyek atau Project Based Learning ini sangat cocok diterapkan dalam kurikulum Merdeka.